Rabu, 02 Juni 2010

DEFINISI KEWIRAUSAHAAN

Definisi Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan kata dasarnye berasal dari terjemahan entrepreneur yang dalam bahasa Inggris

dikenal dengan arti between taker atau go-between. Pada pertengahan istilah entrepeneur digunakan

untuk menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek produksi.

Secara lengkap wirausaha dinyatakan oleh Joseph Schumpeter sebagai orang yang mendobrak sistem

ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yangbaru, dengan menciptakan bentuk

organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui

organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada.

Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang

kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses

kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan

memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta

sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis.

Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh

perhitungan. Menurut penelitian, ciri-ciri yang mesti dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :

1. Percaya diri

2. Berorientasi tugas dan hasil

3. Pengambil resiko

4. Kepemimpinan

5. Keaslian

6. Berorientasi masa depan

7. Kreatifitas

Demikian banyak ciri-ciri yang mesti dimiliki, akan tetapi tidak semuanya harus dimiliki.

Menurut Fadel Muhammad, ada sekitar tujuh ciri yang merupakan identitas seorang wirausaha, yaitu :

a. Kepemimpinan

b. Inovasi

c. Cara pengambilan keputusan

d. Sikap tanggap terhadap perubahan

e. Bekerja ekonomis dan efisien

f. Visi masa depan

g. Sikap terhadap resiko

Bygrave menggambarkan wirausaha dengan konsep 10 D, yaitu :

-- Dream ; mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya

-- Decisiveness ; tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat.

-- Doers ; membuat keputusan dan melaksanakannya

-- Determination ; melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian

-- Dedication ; mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha

-- Devotion ; mencintai pekerjaan yang dimiliki

-- Details ; memperhatiakn faktor-faktor kritis secara rinci

-- Destiny ; bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai

-- Dollars ; motivasi bukan hanya uang

-- Distribute ; mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai

Kelemahan wirausaha Indonesia menurut Heidjrachman Ranu Pandojo yang perlu diperbaiki adalah :

---- Sifat mentalitet yang meremehkan mutu

---- Sifat mentalitet yang suka menerabas

---- Sifat tidak percaya pada diri sendiri

---- Sifat tidak berdisiplin murni

---- Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggunjawab yang kokoh

PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN)

Pengertian

Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut dapat berjalan

sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan adalah suatu dokumen

yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan

menghasilkan keuntungan yang memuaskan danmenarik bagi penyandang dana.

Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan

semua unsur yang relevan baik internal mapupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk

memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Perincian

business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia

dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut.

Kerangka Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)

Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu :

1. Nama perusahaan

2. Lokasi :

a. Lokasi perusahaan

b. Lokasi pertokoan

c. Lokasi perusahaan

d. Lokasi perkantoran

e. Lokasi pabrik

3. Komoditi yang diusahakan

4. Konsumen yang dituju

5. Pasar yang akan dimasuki

6. Partner yang akan diajak kerjasama

7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

10. Penyebaran informasi/promosi

Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)

1. Halaman depan

2. Daftar isi

3. Rangkuman eksekutif

4. Penjelasan tentang perusahaan

5. Pemasaran

6. Barang dan jasa yang dihasilkan

7. Usaha meningkatkan penjualan

8. Permodalan

9. Apendix

RENCANAN PEMASARAN (MARKETING PLAN)

Ruang Lingkup Marketing Plan

Marketing plan merupakan bagian dari business plan. Menurut Bygrave, perencanaan pemasaran ini

harus melakukan penganalisaan terhadap situasi perusahaan danlingkungannya, analisa dan

penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi juga gambaran sasaran konsumen dan

strategi pemasaran yang digunakan.

Inti utama dari pelaksanaan marketing plan ini adalah :

1. Analisa siatuasi lingkungan dan peluang pasar

2. Mengembangkan sasaran pemasaran

3. Menetapkan strategi pemasaran

4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

Kriteria marketing plan yang baik adalah :

1. Berdasarkan fakta dan asumsi yang benar

2. Teknik promosi yang efektif

3. Respon perubahan harga di pasar

4. Jaringan saluran distribusi

5. Keadaan persaingan yang sehat

6. S W O T perusahaan yang baik

7. Sumberdaya yang memadai

Konsep A I D A + S

Adapun konsep AIDA+S ini dapat diartikan sebagai berikut :

A = attention (perhatian)

I = Interest (tertarik)

D = Desire (keinginan)

A = Action (tindakan)

S = Satisfaction (kepuasan)

Konsep ini berlaku bagi usaha yang kegiatannya menarik konsumen.

Konsep Pemasaran Yang Harus Dilaksanakan

Konsep produk (Product Concept)

a. Orientasi pada produk (Product Orientations)

b. Orientasi penjualan (Selling Orientations)

c. Orientasi pasar (Market Orientations)

d. Orientasi tanggungjawab (Responsibilities Orientations)

Pendekatan Pemasaran

1. Commodity Approach (Pendekatan Komoditas)

2. Institutional Approach (Pendekatan Institusional)

3. Functional Approach (Pendekatan Fungsional)

Komoditi Yang Akan Dipasarkan

1. Barang konsumsi :

a. Barang konvinien

b. Barang Shopping

c. Barang spesial

d. Barang instan

2. Barang hasil bumi

3. Barang industri

4. Jasa

Strategi Pemasaran

Merupakan pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang

menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dicapai.

Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.

Ada dua variabel yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran, yaitu :

1. Variabel yang dapat dikontrol :

a. Segmentasi pasar

b. Anggaran pasar

c. Waktu

d. Bauran pemasaran

2. Variabel yang tidak dapat dikontrol :

a. Keadaan persaingan

b. Perkembangan teknologi

c. Perubahan demografi

d. Kebijakan politik dan ekonomi oleh pemerintah

e. Sumberdaya alam

Pengembangan Produk

Tujuan utama dari pengembangan produk adalah :

1. Memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

2. Memenangkan persaingan

3. Meningkatkan volume penjualan

4. Memberdayakan sumber-sumber produksi

5. Mencegah kebosanan konsumen

Menyusun Marketing Plan

Format perencaan pemasaran pada setiap perusahaan tidak mesti sama, akan tetapi tergantung dari bentuk perusahaan yang akan melakukan pemasaran. Sebagai acuan, berikut contoh format marketing plan yang biasa digunakan :

1. Analisa situasi (SWOT) perusahaan

2. Tujuan pemasaran

3. Strategi inti/utama

4. Jadwal pelaksanaan

5. Anggaran pemasaran

6. Pengawasan/kontrol

Profile Usaha

Pengembangan Wawasan Jenis Bidang Usaha

Banyak usaha yang dapat dilakukan, yang mana biasanya tergantung pada beberapa hal berikut :

1. Minat dan keinginan

2. Modal

3. Relasi atau hubungan

4. Peluang dan kesempatan

Beberapa Jenis Bidang Usaha

1. Perdagangan besar :

Adalah segala aktifitas pemasaran yang menggerakkan barang dari produsen ke pedagang eceran

ke lembaga pemasaran lain.

2. Perdagangan eceran :

Yaitu suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.

3. Pedagang kaki lima :

Merupakan kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh golongan kecil, yang berjualan barang

kebutuhan sehari-hari, dengan modal yang relatif kecil.

Ciri-ciri pedagang kaki lima yaitu :

a. Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik

b. Tidak memiliki izin tempat usaha

c. Kegiatan usaha tidak teratur

d. Bergerombol disuatu tempat

e. Menjajakan dagangan dengan gerakan fisik

4. Waralaba

Adalah sebagai pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan

kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti.

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Menurut Murphy and Peek, ada sekitar delapan hal yang menjadi suatu anak tangga agar seorang wirausaha dapat mengembangkan profesinya. Hal tersebut adalah :

1. Mau bekerja keras (capacity for hard work)

2. Bekerja sama dengan orang lain (getting things done with and through people)

3. Penampilan yang baik (good appearance)

4. Yakin (self confident)

5. Pandai membuat keputusan (making sound decision)

6. Mau menambah ilmu pengtahuan (college education)

7. Ambisi untuk maju (ambition drive)

8. Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang sukses adalah :

1. Komitmen tinggi terhdap tugas

2. Mau bertanggungjawab

3. Mempertahankan minat kewiraushaan dalam diri

4. Peluang untuk mencapai obsesi

5. Toleransi terhadap resiko dan ketidakpastian

6. Yakin pada diri sendiri

7. Kreatif dan fleksibel

8. Ingin memperoleh balikan segera

9. Enerjik tinggi

10. Motivasi untuk lebih unggul

11. Berorientasi masa depan

12. Mau belajar dari kegagalan

13. Kemampuan memimpin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar